MANAJEMEN MUTU PRODUK
HOME > MANAJEMEN MUTU PRODUK
KONTROL KUALITAS
Kontrol Higienis Produk Makanan Beku yang Menyeluruh
HACCP adalah standar higienis internasional, terutama khusus untuk makanan. Yang dimaksud sebagai “kualitas” makanan ialah posisi di mana keamanan makanan berada. Kalau begitu apakah bahaya pada makanan? Yaitu antara lain, keracunan makanan atau makanan terkontaminasi, kemudian yang membahayakan dari sisi kimiawi seperti pemakaian obat dan pupuk, dan lain-lain. Untuk meniadakan hal-hal yang membahayakan seperti ini, dibuatlah standar berupa HACCP.
Berbeda dengan metode kontrol higienis yang menitikberatkan pada pengecekan produk akhir (makanan) yang telah berlangsung selama ini, untuk lebih meningkatkan keamanan makanan, maka dilakukan kontrol (analisis risiko, prediksi) pada tiap-tiap tahapan penting dalam proses produksi. Melalui metode ini dapat dideteksi-yang disebut sebagai “Poin Kontrol Kritis” (Critical Control Point-CCP)-cara penanganan atau proses yang dapat mengurangi maupun mereduksi hingga batas yang bisa diterima, ataupun menghilangkan bahaya yang diprediksikan tersebut, untuk kemudian ditentukan “standar kontrol (nilai standar yang bisa diterima)”.
Kontrol Higienis Produk Makanan Beku yang Menyeluruh
Kontrol Higienis Produk Makanan Beku yang Menyeluruh
Berusaha Menuju Keamanan Makanan
Keamanan makanan telah menjadi perhatian dunia. Kecerobohan dalam hal kontrol makanan dapat berdampak besar dalam kehidupan sehari-hari, bahkan adakalanya kejayaan satu perusahaan hancur dalam sekejap, dalam hal ini kejadian-kejadian di masa lalu telah membuktikannya. Dengan adanya tekanan dari konsumen, kelompokkelompok pemerhati lingkungan hidup, kemudian instansi pemerintah, mau tidak mau memaksa keseluruhan rantai suplai makanan (utamanya adalah produsen, usaha makanan luar rumah, restoran, hotel, perusahaan pembuat makanan, perusahaan pengiriman makanan, para pengecer, perusahaan penyimpanan makanan, juga para produsen makanan hewan) untuk menerapkan sistem manajemen makanan pada tingkat keamanan yang lebih tinggi.
Metode analisis bahaya dan poin kontrol kritis (Hazard Analysis Critical Control Point-HACCP) adalah standar internasional yang mendefinisikan hal-hal yang dibutuhkan dalam sistem manajemen keamanan makanan. Penggunaan sistem HACCP memungkinkan perusahaan untuk memprediksi bahaya yang berdampak pada keamanan dan higienis makanan, mempersempit fokus pada titik kontrol kritis dalam proses produksi makanan, untuk kemudian membedakan, menetapkan dan menerapkan secara sistematis nilai batas yang bisa diterima dari bahaya tersebut.
HACCP disusun di atas 7 prinsip di bawah ini:
1
Analisis bahaya makanan secara biologi, kimiawi, maupun secara fisika
1
Identifikasi poin kontrol kritis yang berkaitan dengan bahan, penyimpanan, pengolahan, penjualan, dan konsumsi
1
Pendefinisian batas yang bisa diterima dan langkah pencegahan, misalnya memperjelas lama dan suhu masak terendah, dan lain-lain
1
Pengawasan terhadap poin kontrol kritis seperti di atas
1
Perencanaan tindakan koreksi
1
Pemeliharaan catatan
1
Pengawasan sistem manajemen makanan di lapangan secara berkala dan sistematis oleh lembaga sertifikasi pihak ketiga yang independen
Dengan mendapatkan sertifikasi yang menyatakan telah memenuhi hal-hal yang dibutuhkan oleh standar HACCP ini, sistem manajemen makanan akan memberi manfaat seperti berikut ini:
・
Memperkuat keamanan makanan dan juga sistem manajemen makanan
・
Membuktikan hal-hal yang menjadi perhatian dalam transaksi/produksi makanan
・
Meningkatkan kepercayaan konsumen/pelanggan, pengecer, dan juga instansi pemerintah yang berwenang
・
Menaikkan nilai perusahaan/merek
・
Berguna ketika menjadi obyek inspeksi oleh pihak yang berwenang/pihak-pihak lain yang berkepentingan
・
Membuka cakrawala bagi eksploitasi pelanggan baru dan ketika terjun berkompetisi ke pasar yang baru
graph
halaman  teratas